Ciptakan Lingkungan Sekolah Setara, Inklusif, dan Bebas Diskriminasi dengan DEI

Sorowako- Salah satu indikator tempat kerja yang nyaman adalah bebas dari diskriminasi. Untuk mewujudkannya, PT. Vale Indonesia berusaha merawat keragaman yang setara dan bebas dari diskriminasi gender, ras, agama, etnis, dan fisik. Upaya itu dilakukan dengan menerapkan konsep Diversity, Equity, and Inclusion atau DEI. 

Bertempat di Hall Pepumpua Sekum YPS, pada Sabtu 19/03/2023, dilangsungkan kegiatan sharing session tentang Diversity, Equity & Inclusion (DEI). Hadir sebagai narasumber Ibu Imelda Barus, konsultan DEI PT. Vale Indonesia. Pada kesempatan itu, Ibu Imelda mengetengahkan topik mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan anak di sekolah. 

Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Oleh karena itu, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk peserta didik menimba ilmu. Namun, pada kenyataannya masih ada saja permasalahan perundungan di sekolah, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis. 

Banyak faktor penyebab kekerasan pada anak di sekolah baik oleh pelaku sesama siswa; pendidik; maupun sekolah dan sistem pendidikan; serta orangtua dan komunitas. Selain itu, kekerasan di sekolah  juga bisa terjadi pada guru, dengan kemungkinan pelaku sesama pekerja, peserta didik, dan orangtua.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, narasumber menegaskan betapa Diversity, Equity, and Inclusion sangat penting untuk diterapkan di dunia pendidikan. Jika DEI ini diterapkan dengan baik, maka akan terbentuk reputasi atau imej positif terhadap lembaga pendidikan. Guru maupun pelajar berasal dari keragaman, membawa prasangka dan kebiasaan yang beragam, melalui DEI ini guru dapat membantu untuk mengurangi bias serta menumbuhkan rasa hormat di antara warga sekolah sebagai sesama manusia. 

Guru memiliki peranan penting dalam pengelolaan kelas yang mengusung kesetaraan dan inklusi yang dapat meminimalkan potensi gesekan dan mengembangkan kondisi harmonis. Oleh karena itu, pada sharing session ini dihadirkan guru, manajemen sekolah, dan tenaga kependidikan di lingkungan Sekum YPS untuk menjadi peserta. Harapannya agar terjadi diskusi yang hangat dan menarik, berbagi pengalaman, sekaligus keresahan untuk menemukan jalan keluar dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua YPS Bapak Firman Fauzie, Ibu Ann Sjamsu dari External Relations Department, dan Ibu Sarah dari HR Department PT Vale Indonesia, Manajemen Sekum YPS, kepala sekolah dan wakil serta perwakilan guru dari unit TK Sorowako, TK YPS Lawewu, SD YPS Singkole, SD YPS Lawewu, SMP YPS Singkole, dan SMA Sorowako. Juga hadir perwakilan dari Tim Akademi Teknik Sorowako (ATS) dan Pelita Mandiri, serta perwakilan orangtua siswa dari komite sekolah setiap unit.

Sharing session ini merupakan sesi terakhir dari seluruh rangkaian pelatihan DEI bagi guru. Sebelumnya sesi yang sama sudah pernah digelar secara terbatas dengan melibatkan perwakilan guru di lingkungan Sekum YPS. Sharing session serupa juga dilakukan terhadap siswa yang melibatkan siswa SMP dan SMA YPS Sorowako sebagai peserta.

Penulis: Arifin T. Badu